Sabtu, 24 Mei 2014

Hal yang harus dilakukan ketika di gigit ular

Kamusperawat - Hewan reptil ini merupakan salah satu hewan yang cukup sukses untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dengan memangsa makanannya secara bulat-bulat, ular memiliki sistim pencernaan yang terbilang unik. Namun faktanya, banyak orang yang menganggap bahwa ular itu adalah musuh. Hal tersebut bisa berhubungan dengan kitab-kitab suci yang memiliki makna masing-masing dari setiap agama yang ada. Tetapi di lain sisi, ketakutan tersebut berbanding terbalik dengan manfaat yang dipercaya terkandung dari seekor ular, contohnya digunakan sebagai obat yang memiliki khasiat tinggi.
Ketika berhadapan langsung dengan ular, manusiawi rasanya kalau menjawab pertanyaan kenapa hal yang ingin segera dilakukan adalah menghindari, atau berspekulasi untuk segera membunuhnya jika ular tersebut memasuki lingkungan kamu. Sebenarnya itu adalah hal yang sangat wajar, mengingat untuk menghindari hal yang tidak diinginkan jika seandainya terkena gigitan ular yang berakibat fatal. Sebelum mengetahui langkah yang harus dilakukan ketika di gigit ular, ada baiknya kamu mengetahui jenis-jenis ular yang tergolong berbahaya dan tidak berbahaya.

  • Perbedaan ular berbisa & tidak berbisa.
Yang harus dilakukan saat di gigit ular
Setiap ular memiliki venom, atau biasa di sebut dengan bisa atau racun yang dipergunakan untuk melumpuhkan mangsanya. Dan itu sudah bersifat naluriah, dimana setiap ular akan melumpuhkan mangsanya dengan bisa-nya, atau dengan cara melilit mangsanya hingga mati kemudian dijadikan santapan. Sebenarnya bukan hanya ular yang memiliki bisa, hewan lain yang juga memiliki senjata ini adalah lebah dan kalajengking.
  • Ciri-ciri dan karakter ular dengan bisa  rendah :
- Memiliki karakter agresif, gerakan cepat dan takut pada manusia
- Bentuk kepala dan mata dengan bentuk bulat telur / oval
- Tidak memiliki taring
- Memiliki sisik ekor terbagi di bagian bawahnya
- Biasanya beraktivitas pada saat siang hari
- Membunuh mangsanya dengan cara melilit
- Gigitannya tidak mematikan, dan biasanya setelah menggigit akan langsung lari

  • Ciri-ciri dan karakter ular dengan bisa  tinggi :
- Gerakannya cenderung lambat dan tenang
- Memiliki bentuk kepala segitiga dan bentuk mata lonjong
- Sisi di bagian bawah ekor tidak terbagi dua
- Memiliki taring
- Beraktivitas pada malam hari (nocturnal)
- Membunuh mangsanya dengan cara menyuntikkan bisa
- Setelah menggigit, biasanya akan diam di tempat

Namun terdapat beberapa hal yang harus di garis bawahi sebagai pengecualian ciri-ciri ular berbisa dan tidak berbisa di atas. Seperti :

Ciri-ciri dan karakter ular berbisa dan tidak berbisa
- Ular tidak berbisa, keluar saat malam hari dan gerakannya lamban. Seperti ular phyton, ular boa, dan ular pelangi.
- Ular berbisa sedang, tetapi memiliki kepala oval dan gerakan yang tenang. Seperti ular welang, ular weling, dan ular picung.
- Ular yang memiliki bisa tinggi, tetapi kepalanya oval, berkarakter agresif dan keluar pada saat siang atau malam hari. Seperti Kobra Naja dan King Kobra.

Rasa panik dan takut pada saat tergigit ular seringkali dilakukan dengan cara yang sangat berlebihan. Dampak dari tindakan tersebut justru akan merugikan dan berakibat fatal bagi orang yang terkena gigitan. Begitupun sebaliknya, jika penanganan gigitan ular dilakukan dengan cara yang salah dan lambat, itu akan menjadi hal yang sangat fatal bagi korban.
  • Berikut yang harus dilakukan saat tergigit ular :
- Jangan panik & tenang
Ketika kamu bertemu dengan ular secara langsung, cara terbaik adalah segera mundur dan menghindar. Namun bila ular terlanjur menyerang dan mengigit, tetaplah tenang dan segera menjauh. Jangan melakukan banyak aktivitas yang dapat mempercepat kinerja detak jantung. Karena ketika jantung terpompa dengan cepat, secara otomatis akan mempercepat peredaran racun yang masuk dari gigitan ular tersebut ke seluruh peredaran darah dan jantung.
- Jangan menghisap bekas gigitan
Banyak orang yang berfikiran dengan cara menghisap bekas gigitan ular dapat mengeluarkan bisa ular dari bekas gigitan. Sebenarnya cara ini sangat fatal bagi yang melakukannya, karena bila racun di hisap melalui mulut dan akhirnya tertelan, maka racun ular akan dapat semakin cepat menjalar ke seluruh tubuh.
- Segera cuci bekas gigitan
Baik itu ular berbisa atau tidak, tapi segeralah untuk mencuci bekas gigitan dengan air bersih.
- Ikat bagian atas luka bekas gigitan
Ikat erat pada bagian atas luka bagian tubuh yang terkena gigitan. Ini bermaksud untuk memperlambat racun ular menyebar melalui darah pada bagian tubuh lainnya. Kemudian cobalah merendahkan anggota tubuh yang terkena gigitan yang juga dapat mencegah racun naik ke atas dengan cepat.
- Segera berikan anti venom
Jika kamu tergigit ular yang memiliki bisa / racun tinggi, segeralah untuk menyuntikkan suntikan antivenom sebagai penetralisir dan penangkal racun.

Jumat, 23 Mei 2014

pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K)

PertolonganPertama Pada Kecelakaan (P3K) merupakan pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan atau Rumah sakit. P3k yang dimaksud yaitu memberikan perawatan darurat pada korban, sebelum pertolongan pertama yang lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya.
P3k diberikan untuk menyelamatkan korban, meringankan penderitaan korban, mencegah cidera atau penyakit yang lebih parah, mempertahankan daya tahan korban, dan mencarikan pertolongan yang lebih lanjut.
Ada pun prinsip-prinsip pertolongan terhadap korban serta beberapa peralatan yang diperlukan terhadap korban namun tidak semua ada, akan tetapi kita dituntut kreatif dan mampu menguasai setiap keadaan.

A. Prinsip Dasar
Adapun prinsip-prinsip dasar dalam menangani suatu keadaan darurat tersebut
diantaranya:

1. Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Seringkali kita lengah atau kurang
berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya.

2. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumber daya yang ada baik alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota.

3. Biasakan membuat catatan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dan sebagainya. Catatan ini berguna bila penderita mendapat rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain.

B. Sistematika Pertolongan Pertama

Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan adalah :

1. Jangan Panik
Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong.

2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.
Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi korban. Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan dapat lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau memperparah kondisi korban.

3. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban.
Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan bantuan.

4.Pendarahan.
Pendarahan yang keluar pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam waktu 3 sampai 5 menit. Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih tekan tempat pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju, ikat pinggang, atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu. Kalau lokasi luka memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh.

5. Perhatikan tanda-tanda shock.
Korban-korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota tubuh yang lain. Apabila korban muntah-muntah dalm keadaan setengah sadar, baringankan telungkup dengan letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh yang lainnya. Cara ini juga dilakukan untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan tersedak muntahan, darah, atau air dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami cidera di dada dan penderita sesak nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam posisi setengah duduk.

6. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.
Korban tidak boleh dipindahakan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak memungkinkan bagi korban dibiarkan ditempat tersebut. Apabila korban hendak diusung terlebih dahulu pendarahan harus dihentikan serta tulang-tulang yang patah dibidai. Dalam mengusung korban usahakanlah supaya kepala korban tetap terlindung dan perhatikan jangan sampai saluran pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau muntahan.

7. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan.
Setelah dilakukan pertolongan pertama pada korban setelah evakuasi korban ke sentral pengobatan, puskesmas atau rumah sakit. Perlu diingat bahwa pertolongan pertama hanyalah sebagai life saving dan mengurangi kecacatan, bukan terapi. Serahkan keputusan tindakan selanjutnya kepada dokter atau tenaga medis yang berkompeten.
Setiap pemberian pemberian pertolongan pada kecelakaan secara terinci tentu berbeda, tergantung pada jeniskecelakaan yang terjadi, jenis dan bentuk cidera serta situasi dan kondisi korban. Namun pada dasarnya pertolongan pertama pada kecelakaan harus dilakukan secara sistematis berdasar kepada DR CAB ,yaitu :

1) Danger (Bahaya)
Pastikan Keadaan Aman untuk Menolong
Sebelum menolong korban, sebaiknya anda memastikan bahwa lokasi benar-benar aman bagi anda sebagi penolong, orang-orang di sekitar lokasi kejadian, dan korban itu sendiri. Periksalah segala sesuatu yang dapat yang mengancam keselamatan. Gunakan pelindung diri yang ada, seperti sarung tangan dan masker untuk mencegah faktor risiko infeksi menular. Jangan mengambil risiko untuk menjadi korban berikutnya.

2) Response (Respon)
Pastikan Kondisi Kesadaran Korban
Periksa kesadaran korban dengan cara memanggil namanya jika Anda kenal, atau bersuara yang agak keras di dekat telinga korban, jika tidak ada respon juga, tepuk pundak korban perlahan namun tegas, berikan rangsangan nyeri (misalnya mencubit bagian telinga korban). Jika korban masih tidak ada respon, segara panggil bantuan medis, dan lakukan tahap selanjutnya, karena anda masih mempunyai waktu untuk menunggu bantuan medis datang.

3) Compression (Tekanan pada Dada)


Setelah memastikan korban tidak memberi respon dan sudah memanggil bantuan medis, lakukan kompresi dada yang biasa di kenal RJP (Resusitasi Jantung Paru-paru) atau disebut CPR (Cardio Pulmonary Resutation). Melakukan RJP yang benar adalah dengan meletakkan korban pada permukaan datar dan keras. Adapun langkah-langkah dalam melakukan RJP pada korban dewasa adalah :
- Berlutut di samping korban.
- Tentukan posisi kompresi dada, dengan menemukan titik tengah pertemuan tulang iga dada korban.
- Setelah menemukan titik kompresi, tempatkan tumit tangan anda pada titik tersebut, dengan satu tangan lagi diatasnya.
- Posisikan tangan anda tegak lurus dan jaga agar tetap tegak lurus pada saat melakukan kompresi, dan lalu tekan dada korban.
- Berikan 30 kali kompresi dada, lakukan dengan cepat dan pertahankan kecepatannya.
- Berikan kompresi dengan kedalaman 2 inchi (5 cm).

4) Airway (Jalan Nafas)


Setelah melakukan 30 kompresi, buka jalan nafas korban dengan metode Head-tilt chin-lift. Tujuannya adalah untuk membuka jalan nafas korban yang tersumbat oleh lidah yang tertarik ke tenggorokan sehingga menutupi jalan nafas. Cara melakukan metodeHead-tilt chin-lift yaitu:
- Letakkan telapak tangan Anda di dahi korban dan letakkan jari-jari tangan Anda yang lain dibawah dagu korban.
- Kemudian tekan dahi ke bawah sambil angkat dagu keatas sehingga kepala korban mendongak keatas dan mulut korban terbuka.

5) Breathing (Bernafas)

Setelah jalan nafas terbuka,ju lanjutkan dengan pemberian 2 kali nafas bantuan dari mulut ke mulut. Perhatikan membusungnya dada korban untuk memastikan Volume tidal. Volume tidal adalah jumlah udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali bernafas, dimana volume tidal normal sesorang adalah 350-400ml. Adapun cara memberikan nafas bantuan sebagai berikut :

- Pastikan jalan nafas korban masih dalan posisi terbuka dengan metode Head-tilt chin-lift sebelumnya.
- Tekan hidung korban untuk memastikan tidak ada udara yang bocor melalui hidung, ambil nafas dengan normal lalu tempelkan mulut serapat mungkin pada mulut korban dan tiupkan nafas Anda melalui mulut.
Lakukan dengan perbandingan 30:2 yaitu 30 kompresi dada dan 2 kali napas bantuan, sampai ada respon dari korban atau sampai bantuan medis tiba. Perlu diketahui, bahwa otak tidak boleh kekurangan oksigen lebih dari 4 menit terutama saat diketahui jantung seseorang berhenti. Itu artinya Anda hanya punya waktu kurang dari 4 menit untuk melakukan RJP atau CPR pada korban.
Resusitasi jantung paru – paru (Cardio Pulmonary Resuscitation/CPR)
Ini adalah langkah – langkah penyelamatan jiwa seseorang dimana denyut jantung telah berhenti. CPR adalah kombinasi dari masase jantung dari luar dan resusitasi mulut ke mulut. Untuk melakukan CPR dengan seharusnya Anda sudah mengikuti latihan sehingga berkurang kemungkinan Anda melakukan kesalahan yang malah bertambah cedera pada penderita.

Adapun susunan prioritas pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan yaitu pada korban:
1. Henti napas.
2. Henti jantung.
3. Pendarahan berat.
4. Syok ketidak sadaran.
5. Pendarahan ringan.
6. Patah tulang atau cidera lain.

Tindakan penolong selama melakukan pertolongan pertama, harus di perhatikan pula:
1. Hindari memindahkan korban
Memindahkan korban adalah hal yang sangat berbahaya jika tidak menguasai dengan baik teknik cara memindahkan korban. Hal in dapat menebabkan hal yang serius bahkan menambah buruk kondisi korban, terutama pada kasus cidera tulang belakang.
2. Jangan pernah ragu
Lakukan tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan dengan penuh keyakinan dan tiada ragu secara cepat dan tepat, karena keraguan dalam melakukan tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan adalah mati.
3. Hubungi petugas yang berwenang
Menghubungi orang atau petugas yang menguasai dengan baik teknik pertolongan pertama sebaiknya dilakukan sebaik mungkin.

Adapun kasus-kasus kecelakaan atau gangguan dalam kegiatan alam terbuka berikut gejala dan penanganannya, yaitu sebagai berikut:

A. Pingsan (Syncope/collapse) yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia, animea.

gejalanya:

- Menguap berlebihan
- Tak respon (beberapa menit)
- Denyut nadi Perasaan limbung
- Pandangan berkunang-kunang
- Telinga berdenging
- Nafas tidak teratur
- Muka pucat
- Lemas
- Keringat dingin lambat

Penanganan:

- Baringkan korban dalam posisi terlentang
- Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung
- Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan
- Beri udara segar
- Periksa kemungkinan cedera lain
- Selimuti korban
- Korban diistirahatkan beberapa saat
- Bila tak segera sadar >> periksa nafas dan nadi >> posisi stabil >> Rujuk ke instansi kesehatan

B. Dehidrasi yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanya disertai dengan elektrolit (K, Na, Cl, Ca). Dehidrasi disebabkan karena kurang minum dan disertai kehilangan cairan/banyak keringat karena udara terlalu panas atau aktivitas yang terlalu berlebihan.

gejala dan tanda dehidrasi:
dehidrasi ringan:

- Defisit cairan 5% dari berat badan
- Penderita merasa haus
- Denyut nadi lebih dari 90x/menit

Dehidrasi sedang:
- Defisit cairan antara 5-10% dari berat badan
- Nadi lebih dari 90x/menit
- Nadi lemah
- Sangat haus

Dehidrasi berat:
- Defisit cairan lebih dari 10% dari berat badan
- Hipotensi
- Mata cekung
- Nadi sangat lemah, sampai tak terasa
- Kejang-kejang

Penanganan:
- Mengganti cairan yang hilang dan mengatasi shock
- mengganti elektrolit yang lemah
- Mengenal dan mengatasi komplikasi yang ada
- Memberantas penyebabnya
- Rutinlah minum jangan tunggu haus.

C. Asma yaitu penyempitan/gangguan saluran pernafasan.

Gejala:
- Sukar bicara tanpa berhenti, untuk menarik nafas
- Terdengar suara nafas tambahan
- Otot Bantu nafas terlihat menonjol (dileher)
- Irama nafas tidak teratur
- Terjadinya perubahan warna kulit (merah/pucat/kebiruan/sianosis)
- Kesadaran menurun (gelisah/meracau)

Penanganan
- Tenangkan korban
- Bawa ketempat yang luas dan sejuk
- Posisikan ½ duduk
- Atur nafas
- Beri oksigen (bantu) bila diperlukan

D. Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala yaitu sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan, kelaparan, gangguan kesehatan dll.

Gejala:
- Kepala terasa nyeri/berdenyut
- Kehilangan keseimbangan tubuh
- Lemas

Penanganan:
- Istirahatkan korban
- Beri minuman hangat
- beri obat bila perlu
- Tangani sesuai penyebab

E. Maag/Mual yaitu gangguan lambung/saluran pencernaan.

Gejala:
- Perut terasa nyeri/mual
- Berkeringat dingin
- Lemas

Penanganan:
- Istirahatkan korban dalam posisi duduk ataupun berbaring sesuai kondisi korban
- Beri minuman hangat (teh/kopi)
- Jangan beri makan terlalu cepat

F. Lemah jantung yaitu nyeri jantung yang disebabkan oleh sirkulasi darah kejantung terganggu atau terdapat kerusakan pada jantung.

Gejala:
- Nyeri di dada
- Penderita memegangi dada sebelah kiri bawah dan sedikit membungkuk
- Kadang sampai tidak merespon terhadap suara
- Denyut nadi tak teraba/lemah
- Gangguan nafas
- Mual, muntah, perasaan tidak enak di lambung
- Kepala terasa ringan
- Lemas
- Kulit berubah pucat/kebiruan
- Keringat berlebihan
Tidak semua nyeri pada dada adalah sakit jantung. Hal itu bisa terjadi karena gangguan pencernaan, stress, tegang.

Penanganan:
- Tenangkan korban
- Istirahatkan
- Posisi ½ duduk
- Buka jalan pernafasan dan atur nafas
- Longgarkan pakaian dan barang barang yang mengikat pada badan
- Jangan beri makan/minum terlebih dahulu
- Jangan biarkan korban sendirian (harus ada orang lain didekatnya)

G. Histeria yaitu sikap berlebih-lebihan yang dibuat-buat (berteriak, berguling-guling) oleh korban; secara kejiwaan mencari perhatian.

Gejala:
- Seolah-olah hilang kesadaran
- Sikapnya berlebihan (meraung-raung, berguling-guling di tanah)
- Tidak dapat bergerak/berjalan tanpa sebab yang jelas

Penanganan
- Tenangkan korban
- Pisahkan dari keramaian
- Letakkan di tempat yang tenang
- Awasi

H. Mimisan yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim (terlalu panas/terlalu dingin)/kelelahan/benturan.

Gejala:
- Dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri
- Korban sulit bernafas dengan hidung karena lubang hidung tersumbat oleh darah
- Kadang disertai pusing

Penanganan
- Bawa korban ke tempat sejuk/nyaman
- Tenangkan korban
- Korban diminta menunduk sambil menekan cuping hidung
- Diminta bernafas lewat mulut
- Bersihkan hidung luar dari darah
- Buka setiap 5/10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan Pertama

Inilah beberapa contoh kasus – kasus kecelakaan atau gangguan kegiatan dialam terbuka, dan masih banyak lagi contoh – contoh dan kasus – kasus lainnya dialam terbuka.
Adapun beberapa Alat Pelindung Diri (APD) dan Peralatan yang digunakan terhadap Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, yaitu sebagai berikut:

1. Sarung tangan Lateks
2. Kacamata Pelindung
3. Masker Penolong
4. Masker Resusitasi

Pemakaian APD tidak sepenuhnya dapat melindungi penolong. Ada beberapa tindakan lain yang harus dilakukan sebagai tindakan pencegahan, yaitu:
1. Mencuci Tangan
2. Membersihkan Peralatan.

Peralatan Pertolongan Pertama
Adapun Peralatan Pertolongan Pertama lainnya adalah:

1. Penutup Luka
- Kasa Steril
- Bantalan Kasa

2. Pembalut, contoh:
- Pembalut Gulung / Pipa
- Pembalut Segitiga / Mitela
- Pembalut Tubuler / Tabung
- Pembalut Rekat / Plester

3. Cairan Antiseptik, contoh:
- Alkohol 70%
- Povidone iodine 10%

4. Cairan Pencuci Mata
- Boorwater

5. Peralatan Stabilisasi, contoh:
- Bidai
- Papan Spinal Panjang
- Papan Spinal Pendek

6. Gunting Pembalut

7. Pinset

8. Senter

9. Kapas

10. Selimut.

11. Kartu Korban

12. Alat Tulis

13. Oksigen

14. Tensimeter dan Stetoskop

15. Tandu

Semua Peralatan diatas kecuali yang berukuran besar, dapat dimasukkan ke dalam tas atau sejenisnya. Daftar peralatan di atas tidaklah harus selalu sama, dapat bervariasi tergantung dari kemampuan penolong dan juga ketersediaan peralatan tersebut.

Catatan : Sebagai Pelaku Pertolongan Pertama, kita harus mampu berimprovisasi mempergunakan bahan atau peralatan yang ada jika terjadi kekurangan atau ketiadaan peralatan tersebut, sehingga korban bisa ditolong dengan maksimal.

Pertolongan pertama Luka Bakar

http://info-herbal.com/wp-content/uploads/2013/11/pertolongan-pada-luka-bakar.jpgPertolongan pertama Luka Bakar – Pada dasarnya hampir semua orang pernah mengalami luka bakar p   ada kulit, baik itu luka bakar yang sifatnya berat maupun luka bakar ringan yang disebabkan oleh panas knalpot, terkena percikan api, tersiram air panas atau pun luka bakar lainnya. Biasanya luka bakar dapat menyebabkan kulit kita akan melepuh, memerah atau juga bisa membengkak dan biasanya juga akan muncul cairan di dalam kulit. Bagi sebagian orang penanganan luka bakar mungkin dianggap sepele, padahal luka bakar merupakan termasuk luka yang tergolong serius, banyak kasus yang terjadi pada kulit yang terkena luka bakar tidak bisa sulit pulih seperti semula, hal ini dikarenakan oleh rusaknya jaringan pada kulit sehingga jaringan pada kulit tidak bisa pulih seperti keadaan semula.

Salah satu luka bakar yang paling sering terjadi adalah luka bakar yang diakibatkan oleh tersiram air panas. Air panas sering kita gunakan di rumah misalnya untuk memasak, mandi, bahkan untuk  mencuci. Untuk mengatasinya, anda perlu mengetahui dan mempelajari tips  pertolongan pertama luka bakar tersiram air panas, cara ini bisa kita lakukan sendiri, hal ini dilakukan sebagai pertolongan pertama guna mencegah terjadinya masalah yang lebih parah.

Tips pertolongan pertama luka bakar pertama yang harus kita lakukan adalah dengan membasahi bagian tubuh yang tersiram air panas dengan air bersih, gunakan air yang mengalir untuk meredakan rasa sakitnya sekaligus meredakan trauma pada kulit. Pertolongan pertama luka bakar selanjutnya adalah dengan keringan bagian tubuh yang terkena luka bakar dengan handuk bersih dan yang permukaannya lembut, lalu balut dengan perban agar steril dari kuman. Untuk mempercepat proses penyembuhan luka bakar, tips pertolongan pertama luka bakar lainnya dengan mengoleskan lendir tanaman lidah buaya, hal ini untuk meredakan rasa nyeri dan perih pada luka bakar, jangan gunakan pasta gigi atau odol karena dapat menimbulkan bekas dan justru memperparah kondisi luka bakar tersiram air panas.

Selain dengan lidah buaya, untuk mempercepat proses penyembuhan luka jaringan pada kulit, anda juga bisa sambil mengkonsumsi ekstrak teripang laut, kemampuan meregenerasi sel yang baik dari teripang sangat baik untuk mempercepat proses penyembuhan luka bakar, baik yang diakibatkan oleh api, knalpot, air panas, ataupun lainnya.